Get cash from your website. Sign up as affiliate.

SEKILAS TENTANG PERSOALAN

Setiap orang hidup pasti punya masalah. Karena tak seorang pun dapat luput dari masalah. Masalah itu timbul sebagai akibat tidak terpenuhinya kebutuhan atau keinginan. Keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan tidak terpenuhi karena adanya keterbatasan-keterbatasan.

Apa sih, sesungguhnya masalah itu? Saya mencoba menyarikan tentang hal itu dalam tulisan berikut. Ini hanya sekedar informasi ringan, catatan
dari seorang yang mencoba mencatat bayangan pemikiran. Tentu tulisan ini jauh dari
harapan karena penulisnya, saya, bukan orang yang ahli di bidang itu. Sekali lagi, ini bayangan yang terlintas pada pikiran saya. Silahkan klik judul di atas.

Nomor Kliping : 004; Judul: SEKILAS TENTANG MASALAH; Penulis : I MADE SARJANA; Media: -; Edisi: -; Rubrik: -; Halaman : -;Penerbit: -.

SEKILAS TENTANG MASALAH: Masalah Itu Apa? Masalah adalah persoalan-persoalan yang dihadapi dan dialami manusia dalam menjalani kehidupannya yang tumbuh menjadi beban kehidupan.

Bila persoalan-persoalan itu telah menjadi beban maka itulah masalah yang akan menghambat perjalanan kehidupan manusaia itu. Karena itu setiap manusia pasti mengalami dan menghadapi masalah. Lalu, mengapa timbul masalah pada diri manusia? Jawaban terhadap pertanyaan yang nampak sederhana ini berkaitan dengan kebutuhan manusia.

Untuk menjalani dan mempertahankan kehidupannya, manusia harus mampu melakukan penyesuaian diri. Dalam rangka penyesuaian diri dalam kehidupan itulah timbul kebutuhan-kebutuhan. Kebutuhan manusia dalam rangka penyesuaian diri itu sangat banyak bahkan mungkin tidak terbatas.

Tetapi secara garis besar, kebutuhan manusia itu dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani misalnya, makan dan minum, pakaian, serta perumahan, yang sering disebut kebutuhan pangan, sandang, dan papan). Sedangkan kebutuhan rohani adalah kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan mental dan jiwa manusia. Misalnya, kebutuhan kasih sayang, kebutuhan akan rasa aman, dan lain-lain.

Segala kebutuhan manusia itulah yang harus dipenuhi oleh manusia, terutama kebutuhan-kebutuhan pokok. Tidak setiap manusia dapat memenuhi kebutuhan mereka. Ada yang mampu, tetapi ada pula yang tidak mampu.
Bila kebutuhan-kebutuhan itu dapat terpenuhi maka sedikitlah kemungkinan timbulnya masalah. Yang menjadi masalah adalah bila kebutuhan-kebutuhan itu, terutama kebutuhan pokok tidak dapat dipenuhi.

Bila masalah sudah timbul, manusia tidak dapat menghindarkan dirinya dari masalah tersebut. Dengan kata lain, manusia tidak dapat melarikan diri dari masalahnya. Semua masalah yang ada pada dirinya harus dihadapi dan diatasi. Tetapi, kenyataannya, tidak setiap manusia mampu mengatasi persoalan yang dihadapi.
Masalah-masalah yang tidak teratasi lama-lama menumpuk.

Hal ini akan menimbulkan masalah baru lagi. Bila tetap tidak teratasi akan berdampak lebih patal atau berdampak luar biasa.

Jenis-Jenis Masalah: Masalah-masalah yang dihadapi manusia dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut. Masalah pengajaran (masalah belajar); Masalah pendidikan; Masalah pemanfaatan waktu luang; Masalah pekerjaan; Masalah sosial; Masalah pribadi

Masalah Pengajaran: Masalah pengajaran berhubungan dengan aktivitas belajar. Dalam belajar juga perlu kemampuan-kemampuan tertentu untuk mengikuti aktivitas tersebut.

Bila terjadi gangguan atau kondisi yang menyebabkan pemenuhan aktivitas belajar tidak berjalan dengan baik maka ia akan menjadi masalah, yaitu masalah pengajaran. Contoh masalah pengajaran (masalah belajar) kesulitan konsentrasi saat menerima pembelajaran, sulit memahami atau mengikuti pembelajaran, dan lain-lain.

Masalah Pendidikan: Masalah pendidikan berkaitan dengan masalah pemenuhan kebutuhan akan pendidikan. Masalah ini menyangkut masalah lebih luas dan lebih mendasar ketimbang masalah belajar. Misalnya, masalah pemilihan jurusan, persoalan pada jenjang pendidikan, jenis sekolah, dan lain-lain.

Masalah Pemanfaatan Waktu Luang: Dalam menjalani kehidupan ini manusia sangat dipengaruhi dan mempengaruhi waktu. Dengan kata lain, ada manusia yang mampu mengendalikan waktu, tetapi ada pula manusia yang dikendalikan oleh waktu.

Kalau seseorang tidak mampu mengendalikan waktu maka orang itu akan selalu merasa diburu oleh waktu dan tidak pernah dapat bersantai tanpa dikejar waktu. Kalau seseorang pintar mengatur dan mengendalikan waktu maka dia akan merasa tidak pernah dikejar waktu. Malahan banyak orang yang karena kemampuannya mengelola waktu tanpa kelihatan terlalu sibuk, bahkan orang memandang orang itu tampak santai, dia dapat menyelesaikan segala persoalan dalam waktu yang tepat. Tidak banyak orang yang mempunyai kemampuan seperti itu.

Di samping masih banyak orang yang bermasalah dengan ketepatan terhadap waktu, banyak pula orang yang bermasalah terhadap pemanfaatan waktu luang. Mereka banyak punya waktu yang tersisa tetapi akhirnya menjadi sia-sia karena tidak dimanfaatkan dengan baik. Bahkan pemanfaatan waktu luang ini menjadi persoalan atau masalah tersendiri. Jadi, masalah pemanfaatan waktu luang adalah masalah yang ditimbulkan ole ketidakmampuan memamfaatkan waktu luang. Misalnya, tidak mampu memanfaatkan waktu luang untuk belajar.

Masalah Pekerjaan: Masalah ini berhubungan dengan dunia kerja. Biasanya dialami oleh siswa yang tidak melanjukan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Masalah ini misalnya, tidak bisa menyesuaikan diri dengan pekerjaan, kesulitan memilih pekerjaan yang sesuai, sulit mengikuti kebiasaan dalam dunia kerja.

Masalah Social: Masalah sosial adalah masalah yang kompleks. Masalah sosial adalah masalah yang ada di luar diri seseorang, terutama berkaitan dengan lingkungan. Misalnya, masalah sulit bergaul, masalah hubungan dengan teman tidak baik, sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan atau teman.

Masalah Pribadi: Masalah pribadi juga merupakan masalah yang kompleks. Masalah ini adalah masalah yang dialami oleh seorang individu yang hanya diketahui oleh orang itu sendiri. Semua masalah di atas bisa menjadi masalah pribadi bila individu itu tertutup dan tidak mau berbagi persoalan dengan orang lain sehingga masalah yang dihadapi menjadi masalah dirinya sendiri dan dihadapi sendiri.

Penyebab Timbulnya Masalah: Ada masalah pasti ada penyebabnya. Hal ini berkaitan dengan kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan yang terdapat pada diri manusia, baik yang bersumber dari diri sendiri maupun dari luar diri sendiri. Semakin terbatas kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup itu maka semakin besar kemungkinan persoalan yang dihadapi menjadi masalah serius. Untuk mengatasi masalah dengan lebih mudah, asal atau sumber masalah itu harus diketahui terlebih dahulu.

Berdasarkan sumber masalah, faktor penyebab timbulnya masalah dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu diri sendiri dan luar diri sendiri.
Penyebab masalah yang berasal dari diri sendiri adalah sebab-sebab masalah yang bersumber dari dalam diri sendiri, bukan karena pihak luar, orang lain maupun lingkungan. Contoh penyebab yang berasal dari diri sendiri, misalnya keterbatasan kemampuan atau keadaan fisik yang tidak normal, keterbatasan mental atau kekurangan mental.

Sedangkan penyebab masalah dari luar masih bisa ditelusuri lebih rinci, ada bersumber dari keluarga, sekolah, masyarakat, atau alam lingkungan. Masalah yang ditimbulkan oleh keluarga misalnya sebagai berikut. Ada karena cara mendidik anak yang kurang tepat; standar tuntutan orang tua yang terlalu tinggi; situasi pergaulan antarkeluarga; situasi tempat tinggal.

Penyebab masalah yang berasal dari sekolah ada karena guru atau individu-individu dan lingkungan sekolah.Misalnya sebagai berikut! Strategi dan metode mengajar yang kurang tepat;- suasana sekolah yang kurang kondusif; sarana dan prasarana sekolahn yang kurang memadai; kurikulum yang digunakan kurang sesua; dan lain-lain.
Penyebab dari lingkungan masyarakat, misalnya adat istiadat yang terlalu mengekang aktivitas luar adat atau dunia kerja, situasi pergaulan yang merepotkan.

Persoalan atau masalah, jenis masalah, dan penyebabnya seperti terurai di atas menjadi hal-hal yang harus diketahui atau dikumpulkan data-datanya sehingga ketika memberikan bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan tepat, termasuk jenis tindakan yang harus dilakukan: apakah bantuan yang diberikan berupa bimbingan atau harus dengan cara konseling.

Jika dari data atau infomasi yang diperoleh bahwa masalah yang dihadapi adalah masalah kelompok atau berkelompok maka cukup dilakukan tindakan bimbingan. Akan tetapi bila masalah-masalah yang ditemukan bersifat pribadi maka tidak tepat bila dilakukan dengan bimbingan, melainkan harus melalui konseling.
KEMBALI KE ATAS

Dolar Bill Gates untuk Dunia yang Lebih Sehat

Bangsa Indonesia saat ini sedang berada pada kondisi yang carut-marut. Presiden Susilo Bambang Yudoyono berinisiatif mengundang Bill Gates, orang terkaya nomor tiga di dunia untuk datang ke Indonesia. Lalu, apa yang dapat diharapkan dari kedatangan bos Microsoft itu. Dapatkah Indonesia memanfaatkan kunjungan itu sebagai salah satu faktor untuk memperbaiki kondisi yang sedang berlangsung. Tentu kita sangat berharap itu. Tapi, siapakah Bill Gates itu, dalam rangka apa kunjungannya ke Indonesia. Mayong S. Laksono sudah mendeskripsikan semua keingintahuan kita tentang orang yang dijuluki predator di era internet ini. Tulisan lengkapnya silakan baca pada Intisari edisi Mei 2008……. atau klik arsip 001

Nomor Kliping : 001; Judul : Dolar Bill Gates untuk Dunia yang Lebih Sehat; Penulis : Mayong S. Laksono; Media : Intisari; Edisi : Mei 2008; Rubrik : -; Halaman : 12 – 21; Penerbit : PT Intisari Mediatama

Dolar Bill Gates untuk Dunia yang Lebih Sehat












BILL GATES berkunjung ke Indonesia , 8 Mei ini, di saat ia siap-siap mundur dari Microsoft untuk sepenuhnya masuk ke dunia filantropi melalui yayasan sosial Bill & Melinda Gates Foundaton yang memiliki dana abadi terbesar di dunia; AS $ 38,7 miliar (Rp 360 triliun, data 1 April 2008). Orang terkaya (nomor tiga) di dunia ini amat dihormati dan sumbangannya dinanti, meski sering dicibir sebagai “predator di era internet” yang tak segan bertindak kejam kepada siapa saja yang menghalangi monopolinya dalam bisnis. (halaman 12)

Salah satu orang terkaya di dunia itu hadir di Jakarta dalam acara Government Leader Forum, tanggal 8-9 Mei 2008. Ia datang memenuhi undangan pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, seraya mengapresiasi keberhasilan Indonesia menurunkan tingkat pembajakan perangkat lunak komputer. Dilaporkan oleh International Data Corporation (IDC), sebuah perusahaan penyedia layanan data intelijen bagi pasar teknologi informasi, angka pembajakan Indonesia menurun dari 87% pada tahun 2003, menjadi 85% pada tahun 2006. (halaman 13)

Tapi forum 8 – 9 Mei di Jakarta tidak semata-mata membahas produk teknologi informasi. “Melainkan membahas peran teknologi dalam pembangunan seperti misalnya sektor pendidikan, kesehatan, dan sektor ekonomi,” kata Presiden Direktur Microsoft Indonesia Tony Chen (Jakarta Post, 6 Maret 2008). Sektor pendidikan dan kesehatan adalah fokus perhatian Bill Gates dan istrinya, Melinda, dalam beberapa tahun belakangan.

Saya berharap bisa ikut melenyapkan sepuluh penyakit besar seperti malaria, TBC, pneumonia, AIDS, dan aneka infeksi lain yang sebetulnya bisa dicegah,” kata Bill Gates dalam perbincangan dengan US News, tahun 2005.


SEMUA BERHAK ATAS KEHIDUPAN YANG BAIK
Majalah Forbes mengukuhkan Bill Gates sebagai orang terkaya sedunia pada 1995. Gelar it uterus berlanjut hingga 11 Februari 2008 lalu, ketika posisi Gates digeser oleh investment guru Warren Buffet dan industrialis Meksiko Carlos Slim Belu.

“Saya tak pernah berharap menjadi orang terkaya,” kata Bill Gates pada sebuah wawancara, Mei 2006. “Julukan itu menciptakan rasa tidak nyaman, sebab saya jadi pusat perhatian.”

Sebelumnya pada 1994 Gates telah berpikir untuk mendirikan badan soial. Ia mempelajari (halaman 14) cara pelbagai lembaga filantropi yang diprakarsai miliuner masa lalu seperti Andrew Carnegie dan John D. Rockefeller. Dengan dana awal AS $ 106 juta hasil penjualan sebagian saham Microsoft, William H. Gates Faoundation pun berdiri. Lalu disusul dua yahasan lain yang juga disantuni oleh keluarganya.


Melinda, sang istri, melihat bahwa cepat atau lambat keterlibatan Bill dalam perusahaan harus dikurangi. Perusahaan diserahkan ke professional, dan Bill harus sepenuhnya terjun ke kancah sosial. Melinda didorong oleh prinsip bahwa setiap kehidupan itu berharga, dan setiap makhluk hidup berhak atas kehidupan. Sayang sekali jika tujuan dalam mencapai kualitas hidup itu terkendala oleh penyakit, kemiskinan, atau pendidikan.

“Sebagai orang yang memiliki kesempatan nyata, kami terpanggil untuk membantu sesame. Setiap orang, di mana pun mereka dilahirkan, punya keempatan untuk hidup sehat dan produktif,” kata Melinda seperti dikutip woopidoo.com.

“Sukses adalah guru yang jelek. Ia bisa menggoda orang pandai merasa tak bisa kalah” (Bill Gates; Intisari, Mei 2008, hlm. 15)

Atas desakan Melinda, Bill mundur sebagai Kepala Perancang Perangkat Lunak (meski masih menjadi Chairman) di Microsoft, dan membagi perhatiannya buat kegiatan sosial. Tahun 2000, yang milik keluarga dilebur dalam Bill & Melinda Gates Foundation. Tujuan utamanya Adalah mengurangi kemiskinan, memperbaiki kesehatan, dan mempermudah akses pendidikan.

Uang hasil sumbangan dan pembagian saham diputar secara cerdas, dan keuntungannya dibagikan entah sebagai bantuan, tunjangan, atau beasiswa. Jika cara pengelolaannya benar, uang itu tak akan habis. Boleh jadi dana abadi akan bertambah, meski frekuensi dan jumlah pemberian bantuan tak berkurang.

Sumbangan menggelontor dari yayasan ini. University of Cambridge, misalnya, pada tahun 2000 menerima AS $ 270 juta untuk Gates Cambridge Scholarship. Kemudian United Negro College Fund dalam program pengurangan angka putus (halaman 15) sekolah Gates Millennium Scholars Program, yang komitmennya akan sampai AS $ 1 miliar alias Rp 9,3 triliun. Belum lagi United Way or King County (komitmen AS $ 55 juta), dukungan bagi perbaikan kurikulum di Chicago Public Schools (AS $ 21 juta), National Council or Culture and Arts (AS $ 11,7 juta), sistem kepustakaan pada Public Access Computing Hardware Upgrade Program (AS $ 5,1 juta), dan banyak lagi, termasuk pemberian beasiswa kepada warga minoritas di sekolah-sekolah AS.

Di luar negeri pun yayasan itu member bantuan. Terutama di Afrika dan Asia Tengah. Sumbangan buat Global Fund, lembaga swadaya masyarakat untuk memerangi wabah AIDS, malaraia, dan TBC, misalnya, berjumlah AS $ 500 juta pada Agustus 2006. Untuk Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI), sampai akhir 2007 tercatat komitmen sumbangan sebesar AS $ 1,5 miliar. Gerakan vaksinasi malaria sendiri pada tahun 2007 disumbang AS $ 258 juta, dan LSM Saving the Children disumbang AS $ 110 juta.

Bill & Melinda Gates Foundation mempekerjakan 520 staf yang tersebar di Seattle (kantor pusat), Washington, D.C. (kantor wilayah Timur), dan perwakilan di Delhi, India, yang didirikan sebagai wujud komitmen Avahan Initiative.

“Kami membagi tiga wilayah pekerjaan. Yang pertama adalah program domestic Amerika, yang kedua Program Pembangunan Global, dan ketiga Program Kesehatan Global,” kata Patty Stonesifer, Chief Executiv Officer Bill & Melinda Gtes Foundation. Di yayasan tersebut juga duduk ayah Bill, William H. Gates, Sr., sebagai Wakil Ketua.

Sumbangan dan komitmen untuk member santunan terus naik jumlahnya karena dana yang dihimpun juga bertambah. (halaman 16) Dengan pengelolaan yang benar, pengurus yayasan degan mudah menentukan angka yang dijadikan komitmen dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencatat angka itu.

Dalam laporan keuangan ter-baru, Bill & Me-linda Gates fo-undation memi-liki dana abadi sebesar AS $ 38,7 miliar (Rp 360 triliun). Kalau sebelumnya dana tahunan yang dikucurkan antara AS $ 600 juta – AS $ 1,5 miliar, pada tahun 2007 jumlah dana yang disalurkan membengkak hingga AS $ 2,007 miliah(Rp 18 triliun. Itu pun merupakan bagian dari komitmen bantuan jangka panjang mencapai AS $ 16.3 miliar (sekitar Rp 150 triliun).

Dalam setiap pekerjaan, yayasan menggandeng mitra kerja yang dipercaya. Untuk program di Mozambique, misalnya, mereka menggandeng Village Reach, LSM yang punya jaringan ke tempat-tempat terpencil di Afrika.

“Di hamper setiap kegiatan kami mengajak mitra yang kapabel karena kami tidak punya kemampuan menembus seluruh wilayah yang kami bantu dan kini mencapai 100 negara,” tambah Patty Stonesifer. “Kami menganut prinsip, kalau Anda ingin cepat, bekerjalah sendiri. Tapi kalau Anda hendak mencapai jarak yang jauh, ajaklah teman.”


TAK MAU ANAKNYA TERGANTUNG PADA HARTA
Pasangan Bill dan Melinda Gates memang bagai sejoli yang punya segalanya untuk membantu dunia. Sekalipun begitu, keduanya tetap berpikir sederhana, menganggp bahwa uang yang mereka berikan tidak akan berarti tanpa bantuan banyak orang. Dalam penjelasan Susan Schwab, Prsiden dan CEO The University System of Maryland Foundation, “Meki dana yang tersedia begitu raksasa, mereka sadar bahwa mereka tidak bisa sendirian mengatasi masalah dunia.”

Pasangan kompak itu bertemu di tempat mereka bekerja. Bill sebagai pendiri (bersama Paul Allen), pemilik, sekaligus bos Microsof. (halaman 17) Sedangkan Melinda adalah pegawai yang kemudian mencapai kedudukan General Manager or Information Products. Sebuah acara Microsoft dengan mengundang wartawan di Manhattan, New York, 1987, mempermukan keduanya.

Pada Minggu malam di tahun 1993, sepulang dai acara perusahaan di Palm Springs, Bill tiba-tiba meminta pilot pesawat yang dicarternya untuk mengangkut staf Microsoft , termasuk Melinda, membelokkan arah dan mendarat di Kota Omaha, Nebraska. Di kota itulah mereka bertemu teman baiknya, multijutawanWarren Buffett, yang lantas mengantar keduanya ke sebuah toko perhiasan. Bill, pria kelahiran Seatle, Washington, 28 Oktobr 1955, yang keluar dari Fakultas Hukum Universitas Harvard pada tahun kedua kuliah, melamar Melinda Ann French, gadis kelahiran Dallas Texas, 15 Agustus 1964, MBA dari Fuqua Scholl of Business, Duke University.

Bill berasal dari keluarga kaya berlatar belakang Kristen Konggregasionis. Ayahnya, William H. Gates, Jr. adalah mantan pengacara terkenal, dan ibunya (yang meninggal pada 1994), Mary Maxwell Gates, pernah duduk di Dewan Direktur First Interstate Bank dan Unites Way. Kakek Bill dari pihak ibu, J.W. Maxwell, pernah menjabat Presiden pada bank nasional AS. Bill anak kedua dari tiga bersaudara, di antara kakak dan adik perempuan. Kakaknya Kristianne, dan adik perempuannya bernama Libby.

Sedangkan Melinda berasal dari keluarga Katolik. Mandiri sejak remaja, kuliah ekonomi dan computer di Duke University di Durham, North Carolina, sebelum mendapatkan MBA pada 1987. Selulus sekolah bisnis ia masuk ke Microsoft.

Pasangan Melinda dan Bill menikah di Lanai, sebuah pulau kecil (panjang 30 km dan lebar 20 km, dengan garis pantai sepanjang 60 km, sebagian besar berpasir putih) di Kepulauan Hawaii, (halaman 18) pada 1 Januari 1994. Upacara berbiaya AS $ 1 juta, sepanjang 15 menit, itu diselenggarakan di tee ke-12 lapangan golf Hotel Manele Bay, dipimpin oleh pastor prefek pada Seatle University, William J. Sullivan S.J.

Bill mengenakan pantaloon hita dan jas dinner warna putih. Melinda mengenakan gaun seharga AS $ 10.000 karya perancang Seattle Victoria Glenn. Jumlah tamu terbatas, hanya sekitar 130 orang, termasuk Warren Buffet, Paul Allen, Graig McCaw, dan Katharine Graham. Sebagai penghibur tampil penyanyi legendaries music country Willie Nelson. Untuk menjamin privacy, Bill menyewa semua kamar (250 kamar) d setiap hotel di pulau itu, dan mencarter semua helicopter dari tempat presewaan terdekat. Setelah menikah, keduanya menghabiskan bulan madu di Wakaya Club, Fiji.

Dari perkawinan itu lahir Jennifer Katharine Gates (26 April 1996), disusul Rory John Gates (23 Mei 1999), dan si bungsu Phoebe Adela Gates (14 September 2002). Komposisi anak-anak persis seperti Bill: perempuan – laki-laki – perempuan.

Keluarga itu menempati rumah yang dibeli bill sejak 1988 di Medina, tepi Danau Washington. Rumah yang kemudian dienovasi oleh arsitek James Cutle itu berukuran 4.600 m2, di atas tanah 2,1 ha. Menurut catatan pemerintah daerah King Countly, pada tahun 2005, (halaman 19) rumah dan tanah yang semua infrastrukturnya dikendalikan computer berbasis Linux itu berharga AS $ 137.758.169 (sekitar 1,1 triliun), meski dalam taksiran hanya AS $ 97 juta saja. Sedangkan nilai pajak tahun 2006 adalah AS $ 1.012.321 (Rp 9 miliar).

Tentang anak-anaknya, Melindah pernah bilang, “Kami didik mereka bukan sebagai anak-anak yang kebetulan menyandang nama Gates, apalagi dalam situasi sekarang, melainkan sebagai individu. Mereka punya lingkungan normal, punya keluarga besar, dan teman-teman seperti halnya anak-anak lain. Kami tidak memanjakan mereka.”
Bukan berarti pelit kalau keduanya kelak merencanakan warisan kepada setiap anak uang AS $ 10 juta saja, “Kami tak ingin mengguyur anak-anak dengan uang. Itu tidak mendidik, dan bisa jadi malah akan membatasi perkembangan mereka,” kata Bill. “Kami tidak ingin anak-anak tergantung pada harta.”

Di sisi lain, pasangan yang oleh Majalah Time dijuuki “Persons of the Year” (2005, bersama Bono U2) sepertinya amat muda mengucurkan dana untuk pihak lain. “Jangan salah sangka, pasangan Gates mengucurkan dana dengan penuh perhitungan. Mereka memiliki cara pandang amat efisien dan tidak menghambur-hamburkan uang. Daripada sekedar melipatgandakan uang, keduanya menggunakannya untuk menyelamatkan kehidupan. Mereka mencri cara pengobatan yang efektif da murah untuk menyelamatkan hidup banyak orang, terutama di Afrika. Semakin efisien dan semakin murah sebuah pengobatan, jangkauan yang didapat makin luas,” tulis Gary Nort dalam kolomnya, garynorth.com, 1 Maret 2008.

SOKONGAN BESAR DARI WARREN BUFFET
Kendati terpisah jarak usia 25 tahun, Bill Gates dan Warren Buffet (kelahiran Omaha, 30 Agustus 1930) bersahabat. Keduanya, juga bersama mitra pendiri Microsoft Paul Allen, sering main bridge. Ketika Gates mengumumkan penarikan diri dari keseharian bisnis di Microsoft untuk sepenuhnya mengurusi yayasan, Buffet langsung mengumumkan langkah “tandingan”: ia akan menghibahkan sebagian besar (80%) kekayaannya utuk Bill & Melinda Gates Foundation. Padahal ia sendiri telah punya yayasan sosial, Susan Thompson Buffet foundation, yang diambil dari nama almarhum istrinya yang meninggal pada Juli 2004. Sepeninggal Susan, pada 2006 ayah tiga anak ini menikah lagi dengan Astrid Menks. (halaman 20)

“Saya sudah menunggu kesempatan ini selama 50 tahun. Saya bukan orang yang rakus mengumpulkan kekayaan bagi keturunan saya kelak, terutama ktika melihat kenyataan bahwa sebagian besar dari 6 miliar penduduk bumi berada di bawah garis kemiskinan. Mereka seharusnya bisa memperoleh sesuatu dari kekayaan kita,” kata Buffet.

Sang mahapialang, meski oleh Majalah Forbes 11 Februari 2008 dikukuhkan sebagai manusia terkaya sedunia dengan kekayaan AS $ 62 miliar, tetaplah pria bisaa. Ia menyebut diri laki-laki standar yang tetap makan burger dan minum cola, suka main ukulele dan bridge. Sampai sekarang ia masih tinggal di rumah yang dibelinya tahun 1957.

Berapa banyakkah 80% dari kekayaannya CEO Berkshire Hathaway itu? One Minute Warls News BBC edisi 26 Juni 2006 pernah menyebut angka AS $ 37 miliar. Tentu, jumlah ini akan terkumpul secara bertahap lewat akumulasi keuntungan saham Berkshire Hathaway. Betapa raksasanya jumlah itu, sekitar satu setengah kali cadangan dewisa Negara kita, atau sedikit di atas anggaran pertahanan tahunan Jerman. Angka itu merupakan sumbangan perseorangan tersebar dalam sejarah Amerika Serikat.

Ternyata, dari AS $ 38,7 miliar dana abadi Bill & Melinda Gates Foundation, 37 miliar di antaranya sumbangan dari Warren Buffet. Ia percaya yayasan Gates bisa memanfaatkannya dengan baik. “Tak kalah penting, bantuan disalurkan tanpa henti, bahkan sampai 50 tahun sesudah saya mati. Mungkin lebih,” harap Buffet.

Tentu, jumlah dana yang dimiliki yayasan Gates tak akan berhenti dalam angka itu. Pasti akan bertambah, seiring tumbuhnya, keuntungan Microsoft. Makanya, akan lebih baik kalau dalam kunjungan Bill Gates Mei ini kita juga meyakinkan dia untuk tidak sekedar member bantuan “sekali pukul”, melainkan sebuah komitmen besar secara bertahap. Tak usah malu, banyak wilayah Negara kita yang kondisinya seburuk Afrika sana. (halaman 21) ke atas