Get cash from your website. Sign up as affiliate.

SEKILAS TENTANG PERSOALAN

Setiap orang hidup pasti punya masalah. Karena tak seorang pun dapat luput dari masalah. Masalah itu timbul sebagai akibat tidak terpenuhinya kebutuhan atau keinginan. Keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan tidak terpenuhi karena adanya keterbatasan-keterbatasan.

Apa sih, sesungguhnya masalah itu? Saya mencoba menyarikan tentang hal itu dalam tulisan berikut. Ini hanya sekedar informasi ringan, catatan
dari seorang yang mencoba mencatat bayangan pemikiran. Tentu tulisan ini jauh dari
harapan karena penulisnya, saya, bukan orang yang ahli di bidang itu. Sekali lagi, ini bayangan yang terlintas pada pikiran saya. Silahkan klik judul di atas.

Nomor Kliping : 004; Judul: SEKILAS TENTANG MASALAH; Penulis : I MADE SARJANA; Media: -; Edisi: -; Rubrik: -; Halaman : -;Penerbit: -.

SEKILAS TENTANG MASALAH: Masalah Itu Apa? Masalah adalah persoalan-persoalan yang dihadapi dan dialami manusia dalam menjalani kehidupannya yang tumbuh menjadi beban kehidupan.

Bila persoalan-persoalan itu telah menjadi beban maka itulah masalah yang akan menghambat perjalanan kehidupan manusaia itu. Karena itu setiap manusia pasti mengalami dan menghadapi masalah. Lalu, mengapa timbul masalah pada diri manusia? Jawaban terhadap pertanyaan yang nampak sederhana ini berkaitan dengan kebutuhan manusia.

Untuk menjalani dan mempertahankan kehidupannya, manusia harus mampu melakukan penyesuaian diri. Dalam rangka penyesuaian diri dalam kehidupan itulah timbul kebutuhan-kebutuhan. Kebutuhan manusia dalam rangka penyesuaian diri itu sangat banyak bahkan mungkin tidak terbatas.

Tetapi secara garis besar, kebutuhan manusia itu dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani misalnya, makan dan minum, pakaian, serta perumahan, yang sering disebut kebutuhan pangan, sandang, dan papan). Sedangkan kebutuhan rohani adalah kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan mental dan jiwa manusia. Misalnya, kebutuhan kasih sayang, kebutuhan akan rasa aman, dan lain-lain.

Segala kebutuhan manusia itulah yang harus dipenuhi oleh manusia, terutama kebutuhan-kebutuhan pokok. Tidak setiap manusia dapat memenuhi kebutuhan mereka. Ada yang mampu, tetapi ada pula yang tidak mampu.
Bila kebutuhan-kebutuhan itu dapat terpenuhi maka sedikitlah kemungkinan timbulnya masalah. Yang menjadi masalah adalah bila kebutuhan-kebutuhan itu, terutama kebutuhan pokok tidak dapat dipenuhi.

Bila masalah sudah timbul, manusia tidak dapat menghindarkan dirinya dari masalah tersebut. Dengan kata lain, manusia tidak dapat melarikan diri dari masalahnya. Semua masalah yang ada pada dirinya harus dihadapi dan diatasi. Tetapi, kenyataannya, tidak setiap manusia mampu mengatasi persoalan yang dihadapi.
Masalah-masalah yang tidak teratasi lama-lama menumpuk.

Hal ini akan menimbulkan masalah baru lagi. Bila tetap tidak teratasi akan berdampak lebih patal atau berdampak luar biasa.

Jenis-Jenis Masalah: Masalah-masalah yang dihadapi manusia dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut. Masalah pengajaran (masalah belajar); Masalah pendidikan; Masalah pemanfaatan waktu luang; Masalah pekerjaan; Masalah sosial; Masalah pribadi

Masalah Pengajaran: Masalah pengajaran berhubungan dengan aktivitas belajar. Dalam belajar juga perlu kemampuan-kemampuan tertentu untuk mengikuti aktivitas tersebut.

Bila terjadi gangguan atau kondisi yang menyebabkan pemenuhan aktivitas belajar tidak berjalan dengan baik maka ia akan menjadi masalah, yaitu masalah pengajaran. Contoh masalah pengajaran (masalah belajar) kesulitan konsentrasi saat menerima pembelajaran, sulit memahami atau mengikuti pembelajaran, dan lain-lain.

Masalah Pendidikan: Masalah pendidikan berkaitan dengan masalah pemenuhan kebutuhan akan pendidikan. Masalah ini menyangkut masalah lebih luas dan lebih mendasar ketimbang masalah belajar. Misalnya, masalah pemilihan jurusan, persoalan pada jenjang pendidikan, jenis sekolah, dan lain-lain.

Masalah Pemanfaatan Waktu Luang: Dalam menjalani kehidupan ini manusia sangat dipengaruhi dan mempengaruhi waktu. Dengan kata lain, ada manusia yang mampu mengendalikan waktu, tetapi ada pula manusia yang dikendalikan oleh waktu.

Kalau seseorang tidak mampu mengendalikan waktu maka orang itu akan selalu merasa diburu oleh waktu dan tidak pernah dapat bersantai tanpa dikejar waktu. Kalau seseorang pintar mengatur dan mengendalikan waktu maka dia akan merasa tidak pernah dikejar waktu. Malahan banyak orang yang karena kemampuannya mengelola waktu tanpa kelihatan terlalu sibuk, bahkan orang memandang orang itu tampak santai, dia dapat menyelesaikan segala persoalan dalam waktu yang tepat. Tidak banyak orang yang mempunyai kemampuan seperti itu.

Di samping masih banyak orang yang bermasalah dengan ketepatan terhadap waktu, banyak pula orang yang bermasalah terhadap pemanfaatan waktu luang. Mereka banyak punya waktu yang tersisa tetapi akhirnya menjadi sia-sia karena tidak dimanfaatkan dengan baik. Bahkan pemanfaatan waktu luang ini menjadi persoalan atau masalah tersendiri. Jadi, masalah pemanfaatan waktu luang adalah masalah yang ditimbulkan ole ketidakmampuan memamfaatkan waktu luang. Misalnya, tidak mampu memanfaatkan waktu luang untuk belajar.

Masalah Pekerjaan: Masalah ini berhubungan dengan dunia kerja. Biasanya dialami oleh siswa yang tidak melanjukan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Masalah ini misalnya, tidak bisa menyesuaikan diri dengan pekerjaan, kesulitan memilih pekerjaan yang sesuai, sulit mengikuti kebiasaan dalam dunia kerja.

Masalah Social: Masalah sosial adalah masalah yang kompleks. Masalah sosial adalah masalah yang ada di luar diri seseorang, terutama berkaitan dengan lingkungan. Misalnya, masalah sulit bergaul, masalah hubungan dengan teman tidak baik, sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan atau teman.

Masalah Pribadi: Masalah pribadi juga merupakan masalah yang kompleks. Masalah ini adalah masalah yang dialami oleh seorang individu yang hanya diketahui oleh orang itu sendiri. Semua masalah di atas bisa menjadi masalah pribadi bila individu itu tertutup dan tidak mau berbagi persoalan dengan orang lain sehingga masalah yang dihadapi menjadi masalah dirinya sendiri dan dihadapi sendiri.

Penyebab Timbulnya Masalah: Ada masalah pasti ada penyebabnya. Hal ini berkaitan dengan kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan yang terdapat pada diri manusia, baik yang bersumber dari diri sendiri maupun dari luar diri sendiri. Semakin terbatas kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup itu maka semakin besar kemungkinan persoalan yang dihadapi menjadi masalah serius. Untuk mengatasi masalah dengan lebih mudah, asal atau sumber masalah itu harus diketahui terlebih dahulu.

Berdasarkan sumber masalah, faktor penyebab timbulnya masalah dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu diri sendiri dan luar diri sendiri.
Penyebab masalah yang berasal dari diri sendiri adalah sebab-sebab masalah yang bersumber dari dalam diri sendiri, bukan karena pihak luar, orang lain maupun lingkungan. Contoh penyebab yang berasal dari diri sendiri, misalnya keterbatasan kemampuan atau keadaan fisik yang tidak normal, keterbatasan mental atau kekurangan mental.

Sedangkan penyebab masalah dari luar masih bisa ditelusuri lebih rinci, ada bersumber dari keluarga, sekolah, masyarakat, atau alam lingkungan. Masalah yang ditimbulkan oleh keluarga misalnya sebagai berikut. Ada karena cara mendidik anak yang kurang tepat; standar tuntutan orang tua yang terlalu tinggi; situasi pergaulan antarkeluarga; situasi tempat tinggal.

Penyebab masalah yang berasal dari sekolah ada karena guru atau individu-individu dan lingkungan sekolah.Misalnya sebagai berikut! Strategi dan metode mengajar yang kurang tepat;- suasana sekolah yang kurang kondusif; sarana dan prasarana sekolahn yang kurang memadai; kurikulum yang digunakan kurang sesua; dan lain-lain.
Penyebab dari lingkungan masyarakat, misalnya adat istiadat yang terlalu mengekang aktivitas luar adat atau dunia kerja, situasi pergaulan yang merepotkan.

Persoalan atau masalah, jenis masalah, dan penyebabnya seperti terurai di atas menjadi hal-hal yang harus diketahui atau dikumpulkan data-datanya sehingga ketika memberikan bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan tepat, termasuk jenis tindakan yang harus dilakukan: apakah bantuan yang diberikan berupa bimbingan atau harus dengan cara konseling.

Jika dari data atau infomasi yang diperoleh bahwa masalah yang dihadapi adalah masalah kelompok atau berkelompok maka cukup dilakukan tindakan bimbingan. Akan tetapi bila masalah-masalah yang ditemukan bersifat pribadi maka tidak tepat bila dilakukan dengan bimbingan, melainkan harus melalui konseling.
KEMBALI KE ATAS

0 komentar: