Lisensi perangkat lunak GNU Public Liscence yang membolehkan semua orang untuk membuka, mempelajari, dan memodifikasi kode pemrograman suatu perangkat lunak open source terus disempurnakan dan siap dirilis.
Pada rilis GPLv3, Free Software Foundation (FSF) yang dikepalai oleh Richard Satllman memutuskan untuk tidak menerapkan system DRM (Digital Right Management) pada kernel system operasi Linux.
Draft GPLv3 mendapat sambutan hangat dari simon Phipps yang mengepalai divisi open source di Suns Microsystems. Ia sependapat dengan Linus Tornvalds, pencipta Linux, yang memandang peranti lunak komputer sebagai sebuah “pelayanan” dalam hal lisensi. Ayat mengenal pandangan Tornvalds tercantum dalam butir ketujuh draft GPLv3.
Sambutan hangat juga didapat dari Kaj Arno, Vice President MySQL AB yang pada Desember 2006 menegaskan belum bias mengadopsi GPL3 sebagai basis lisensi produk MySQL sampai draft tersebut resmi dirilis.
Di sisi lain, tanggapan negative terhadap draft GPLv3 didapat dari Morgan Reed, Direktur Executive Association for Competitive Technology (ACT). Menurut Reed, GPLv3 dibuat untuk membangun tembok pemisah yang tak terhingga antara peranti lunak open source dan peranti lunak proprietary. GPLv3 bakal menghukum perusahaan dan model bisnis peranti lunak yang tidak disukai oleh Stallman. (vin).
0 komentar:
Posting Komentar